Kamis, 21 Agustus 2008

TEAM BUILDING: Belajarlah dari Fisiologi Pohon !




Pohon sebagai salah satu unsur penting dari dunia tumbuh-tumbuhan (Flora) mempunyai struktur anatomi yang lengkap seperti; akar, batang, cabang, ranting, daun, bunga dan buah. Kelengkapan unsur-unsur anatomis ini menyebabkan pohon lebih mudah dikenali dibanding tumbuhan lain seperti semak-perdu, rerumputan, lumut, kaktus, benalu, liana (tumbuhan melata) dan sebagainya.
Jika kita melihat sebatang pohon, maka pandangan pertama akan tertuju pada "batang". Biasanya besar, kokoh dan berkulit tebal ataupun tipis, tergantung jenisnya (species). Batang ini kemudian menopang cabang-cabang, yang selanjutnya cabang akan menopang ranting-ranting dan pada akhirnya di ranting akan melekat daun-daun dan pucuk. Ini adalah suatu format umum dari pohon yang masuk dalam kategori "tumbuhan dewasa".
Di bagian bawah batang -yang masuk ke dalam tanah- adalah akar dengan strukturnya yang kurang lebih sama luas sebarannya dengan luas tajuk pohon itu sendiri. Format akar dimulai dari yang paling besar yakni akar tunggang yang dalamnya kurang lebih sama dengan tinggi pohon yang berguna untuk menopang beban batang di atasnya.

Cabang-cabang akar berfungsi menunjang tegaknya pohon dan ketahanan terhadap angin maupun pengaruh faktor fisiografis lainnya. Ranting-ranting akar yang menjalar ke berbagai arah, berfungsi memecahkan tanah dan batu agar meudahkan "bulu-bulu akar" menyerap air dan mineral dari tanah.

Hasil serapan air dan mineral oleh bulu-bulu akar, selanjutnya dikirim lewat ranting, cabang akar ke batang, selanjutnya melewati cabang dan ranting ...., diteruskan ke daun-daun. Dengan bantuan "sinar matahari" kemudian terjadilah proses photosynthesis atau -mudahnya disebut- proses pemasakan. Hasil proses tersebut kemudian dikirimkan kembali ke seluruh bagian tumbuhan untuk mendukung proses pertumbuhan seluruh unsur anatomisnya. Melalui mekanisme inilah, pohon itu terus bertumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan itu adalah hasil kerjasama yang jelas dari semua unsur anatomi yang ada. Unsur-unsur itu tidak bisa saling menggantikan tetapi saling melengkapi.
Kalau begitu,... dalam suatu Tim Kerja, kerjasama antar berbagai unsur dan hirarkhi dapat saja terselenggara dengan baik, jika semua pihak memahami fungsi dan peranannya masing-masing serta bertanggung jawab untuk melaksanakannya dengan komitmen yang tinggi. Komitmen ini kemudian harus diikuti dengan sikap yang konsisten -dalam segala situasi dan kondisi- sehingga pada gilirannya, .... masing-masing unsur yang menyusun suatu Tim Kerja akan menerima konsekuensi dari apa yang dikerjakannya.
Filosofi pohon yang terus bertumbuh dengan kokoh, dapat merupakan suatu pola dari Membangun Tim Kerja yang solid.

Tidak ada komentar: